kolonialisme dan imperialisme

PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIAISME




Jombang, 17 agustus 2009
Atas nama hamzah

Perkembangan kolonialisme dan Imperialisme

A.LATAR BELAKNG KEDATANGAN ORANG-ORANG EROPA KE DUNIA TIMUR.
Perkembangan kolonialisme dan Imperialisme erat kaitannya dengan perkembangan ilmu pengetahuan di eropa pada masa Renaisans, Reformasi gereja, Merkantilis, Revolusi Industri, dan Revolusi Prancis.
Renaisans berararti “kelahiran kembali” peradaban yunani romawi. Pada abad 14-15 di eropa terdapat suatu gerakan cendekiawan dan ilmuwan untuk mengkaji kembali ilmu pengetahuan, seni, sastra, arsitektur, dan filsafat yunani romawi dengan penafsiran baru. Dan pada waktu saat itu terdapat penentangan terhadap berbagai teori pengetahuan yang pada masa sebelumnya dianut oleh gereja. Renaisans membawa berbagai perubahan dalam kehidupan manusia.
• Renaisans sebagai penggerak Intelektual melahirkan Humanisme. Salah satu tokohnya adalah Eramus. Pengaruh Humanisme kelihatan pada perubaha pandangan hidup yang lebih mementingkan kehidupan dunia, serta menghormati manusia sebagai makhluk yang bermartabat dan memiliki keunggulan rasional. Perubahan terjadi karena adanya kegairahan untuk terus menerus mencari tahu (proses belajar terus menerus) dengan tekanan perhatian kepada penelitian dan kecermatan pengamatan.
• Renaisans melahirkan kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu hasi perkembangan Renaisans adalah pengetahuan baru tentang bumi dan perbintangan (Copernicus dan Galileo). Sejak saat itu orang-orang eropa terdorong keberaniannya untuk Berlayar menjelajahi lautan dan menemukan benua lain. Dan sampailah salah satu pelaut dari Spanyol ke maluku dan mereka menemukan pulau yang kaya akan rempah-rempah. Ekspedisi-ekspedisi yang dilakukan orang eropa merupakan suatu bentuk pembuktian bahwa dunia itu bulat.

B.REFORMASI GEREJA DAN REVOLUSI
1.Reformasi Gereja
Renaisans dan perkembangan ilmu pengetahuan membawa perubahan dalam gerja katolik Roma. Orang menjadi lebih kritis dan itu tidak disukai oleh pihak gereja. Akiatnya beberapa ahli piker Ilmu pengetahuan dan seniman di penjarakan oleh pihak gereja. Gerakan reformasi yang muncul pada abad 15 juga merupakan protes terhadap gaya hidup para biarawan yang dianggap telah menyimpang dari ajaran kristus.
Pada suatu saat, ketika membangun gereja sint petrus, Paus leo X membutuhkan banyak dana dan keluarlah sebuah ucapan, bagi siapa yang ingin bertobat dan menyerahkan uang sebagai sumbangan ke geraja akan diberikan indulgensia. Indulgensia adalah surat pengampunan dosa.
Seorang biarawan bernama Martin luther dari jerman memprotes praktik indulgensia dan kemudian memutuskan hubungan dengan gereja katolik Roma. Dia berpendapat bahwa setiap orang dapat secara langsung memperoleh berkat dari tuhan tanpa melalui Paus di Roma. Dengan diterimanya ajaran Luther yang berbeda dgn ajaran agama katolik Roma, Maka digunakanlah nama Kristen Protestan.
Tokoh reformasi di Prancis adalah John calvin, seorang ahli hukum. Ajaran Calvin diilhami oleh pemikiran Luter, namun lebih mendalam, khususnya mengenai kemaha kuasaan tuhan.
Di Inggris, dimulai dari sikap Raja Henry VIII dalam melawan kekuasaan paus.Pd tahun 1534, dia menobatkan dirinya sbg raja sekaligus kepala gerja tertinggi yang dikuatkan oleh undang undang.
Gerakan Reformasi menimbulkan perpecahan agama dalam Negara. Kelompok-kelompok yang tidak mematuhi ajaran agama Negara dan ingin memperoleh kebebasan beragama meniggalkan negaranya, berimigrasi kebenua lain terutama Amerika.
2.Merkantilisme.
Merkantilisme adalah aliran yang mengajarkan proteksi ekonomi Negara. Pada abad ke-18 berkembang menjadi politk ekonomi di Negara-negara Eropa barat. Tujuannya adalah untuk melindungi kekayaan Negara yang ada di masing-masing Negara. Karena nilai uang disamakan dengan emas. Dgn hasil produksi ditingkatkan dan sebaliknya barang impor dibatasi dan dikenakan biaya yang tinggi.
Merkantilisme berkembang bersama munculnya Negara-negar nasional dan menghilang dengan sendirinya sejak abad ke-19 setelah lahirnya system ekonomi liberal. Banyak Negara tidak au menerima atau memboikot barang barang dari Negara yang memberlakukan kebijakan merkantilisme.
3.Revolusi Industri
Perubahan besar, cepat, mendadak, dan radikal yang mempengaruhi corak kehidupan manusia sering disebut Revolusi. Revolusi industri di Inggris pada hakikatnya adalah perubahan dalam cara pemnuatan barang –barang yang semula dikerjakan oleh tangan (tenaga manusia) berkembag menjadi pekerjaan mesin. Dengan demikian, brang-barang dapat dihasilkan dalam jumlah banyak dengan waktu yang relative singkat.
Antara tahun 1760-1840, perindustrian di inggris mengalami perubahan yang sangat besar. Sejak awal abad ke-18, Inggris melakukan proteksi untuk elindungi imdustri tekstilnya. Bahan pakaian yang tadinya diimpor dari India tidak diimpor lagi, kecuali kapas.Berbagai penemuan di Inggris menyebabkan Industrinya berkembang pesat.
Akibat lain dari revolusi industri adalah berdirinya kota-kota pusat Industri. Pusat-pusat Industri ini menarik minat pendatang dari luar kota sehingga terjadi urbanisasi. Kemajuan dan perubahan dalam bidang industri yang dicapai oleh inggris kemudian menyebar ke negaara-negara lain di Eropa sehingga muncullah Negara-negara industri yang berlomba-lomba menguasai pasar. Dengan demikian, trjadi perlombaan mencari daerah jajahan terutama antara Inggris, Prancis, dan Jerman. Perlombaan mencari daerah jajahan ini menjadi salah satu sebab pecahnya Perang Dunia I.
Perkembangan Industri yang terjad di Negari Belanda setelah tahhun 1860-an, yang menyebabkan semakin meningkatnya jumlah dan peranan borjuis-liberal sebagai tulang punggung kapitalisme. Hal itu berpengaruh terhadap Indonesia. Tahun 1870-an, capital swasta barat terutama belanda mulai masuk Indonesia.
4.Revolusi Prancis
Pada masa pemerintahan Luis XIV, Prancis mencapai pincak kejayaannya. Akan tetapi, kejayaan itu tercapai melalui penderitaan rakyat. Pada abad ke 18, Prancis sering terlibat dalam perang melawan Negara-negara lain.
Revolusi Prancis berpengaruh terhadap perkembangan Eropa khususnya dan Negara-negara lain di dunia umumnya. PEngaruh itu antara lain sebagai berikut :
1. Beberapa negaara eropa menggunakan system pemerintahan berdasarkan undang-undang dasar.
2. Paham demokrasi dan Nasionalisme semaki berkembang.
3. Aksi-aksi menentang Absolutisme semakin sering.
4. Dihapusnya Feodalisme dan hak-hak istimewa gereja.
Sejak taahun 1795, negeri belanda berada dibawah kekuasaan Prancis. Napoleon Bonaparte mengangkat adiknya, Louis Napoleon, sebagai penguasa negeri Belanda. Pada tahun 1808, Louis Napoeon mengirim Marsekal Herman Williem daendels ke Indonesia menjadi gubernur jendral. Sebagai orang yang sangat mengagumi prinsip prinsip Reolusi Prancis, dia membawa paham ke Indonesia.

C.MASUKNYA KEKUASAAN ASING KE NUSANTARA.
Pada awal abad ke-16 orang-orang eropa mulai tiba di Indonesia. Tujuan utamanya adalah untuk berdagang, khususnya membeli rempah rempah. Karena perdagangan itu mendatangkan untung yang banyak, Mereka menjalankan poitik monopoli. Itupun dirasa belum cukup. Merekakemudian berusaha menguasai Indonesia. Berbagai bangsa mulai berdatangan ke Indonesia mulai dari , Portugis 1511 yang dipimpin oleh d’Albuquerque berhasil menduduki pelabuhan malaka. Kemudian Spanyol 1521, dan Belanda 1596 , empat buah kapal dagang Belanda yang antara lain dipimpin oleh Cornelis de Houtman tiba di banten, ia terdorng untuk mendapatkan keuntungan besar, orang belanda memaksa banten memerikan sejumlah rempah rempah kepada mereka. Sikap orang belanda menimbulkan ketegangan sehingga mereka diusir dan kembali ke Belanda.Rombongan kedua tiba dibanten pad tahun 1598 dipimpin leh Jacob Van Neck dan Wybrecht Van Warwyck. Belajar dari pengalaman pertama mereka berhati-hatidalam berhubungan dengan banten. Itulah sebab mereka diterima dengan baik oleh penguasa Banten.
Usaha usaha yang dialkukan belanda untuk menguasai Nusantara sudah mulai terlihat, dari awal mula pertempuran dengan jayakarta yang di Bantu oleh pihak Inggris. Akhirnya belanda dapat menguasai jayakarta dan mengganti nama dengan Batavia.

Terbentuknya pemerintahan kolonial Hindia-Belanda
Belanda melalui VOC memegang monopoli perdagangan di Nusantara.Sesudah VOC dibubarkan pemerintahan di nusantara langsung di ambil alih oleh Belanda. Nusantara berada di bawah pemerintahan Hindia-Belanda pada masa pemerintahan Gubernur jendral Herman Williem Daendels pada tahun 1808. pada saat itu negeri Belanda sedang berada di bawah Pemerintahan Prancis. Prancis sedang bermusuhan dengan Inggris. Karena permusuhan kedua bngsa itu, tugas utama Daendels adalah mempertahankan pulau jaw adari ancaman Inggris.
Pulau jawa dibagi menjadi sembilan wilayah yang disebut prefektur. Setiap prefektur dikepalai oleh seorang presiden. Tiap presiden membawahi beberapa bupati. Semua tindakan Daendels ini menyebabkan hubungan antara rakyat dan Daendels menjadi buruk.
Daendels membutuhkan banyak uang untuk membangun pertahanan. Untuk memperoleh uang, dia menjual tanah milik pemerintah kepada kalangan swasta. Dalam jual beli itu disepakati bahwa selain menguasai tanah, si pembeli juga menguasai penduduk yang tinggal di tanah tersebut.
Kekejaman Daendels ini diadukan kepada pemerintah Belanda. Pada tahun 1811, Daendes dipanggil pulang dan digantikan oleh gubernur jendral yang baru, Jansen.
Kebijakan pemerintahan Belanda
Perubahan politik yang terjadi di eropa juga berdampak di Indonesia. Perubahan tersebut bukan hanya terjadi di bidang politik tetapi juga sangat dirasakan dibidang Ekonomi. Masalah serius yang di hadapi Pemerintah Belanda adalah kekurangan uang.
Untuk mengatasi masalah keuangannya pemerintah belanda memberlakukan berbagai system antara lain :
1. Sistem sewa tanah
2. Sistem tanam paksa
3. Sistem usaha swasta

D.Perubahan-Perubahan politik, Ekonomi, dan Sosial.
Masuknya bangsa bangsa asing ke Indonesia menyebabkan terjadinya perubahan tatanan Politik, Ekonomi dan Sosial.
1.Perubahan Poliitk
Dengan adanya kebijakan pemerintah kolonial meletakkan hierarki administratif diatas kedudukan bupati dan menjadikan mereka sebagai alat kekuasaan pemerintah kolonial, terjadialh Perubahan Politik. Elite kerajaan dan Birokrasi jwa menjadi terikat kepada struktur pemerintah kolonial dan peranan politiknya menjadi berkurang. Peranan elite kerajaan bergeser dari urusan urusan Politik pada masalah lain sepeti budaya. Dipihak lain, virokrasi pemerintah kolonial menjadi semakin kuat.
2.Perubahan Ekonomi.
Kebijakan tanam paksa dan ekonomi liberal menjadikan Indonesia hanya sebagai negeri penghasil bahan mentah. Hal-hal yang merangsang dalam perdagangan dunia seperti ekspor bahan mentah tidak dapat dinikmati oleh orang Indonesia.
Pengaruh ekonomi barat di Indonesia tidak saja pada perdagangan hasil perkebunan. Belanda juga mengimpor barang barang yang dihasilkan oleh industrinya di negaranya. Kebijakan itu berakibat buruk pada usaha-usaha kerajinan di Indonesia.
3.Perubahan sosial.
Sistem perkebunan sewa yang diterpkan pemerintah mengakibatkan berkurangnya tanah-tanah subur untuk pertanian pangan karena sebagaian tanah telah disewakan kepada pemilik modal dari eropa, termasuk tanah persawahan. Banyak penduduk kehilangan mata pencaharian di bidang pertanian. Hal itu memaksa mereka mencari pekerjaan sebagai tenaga buruh murah diperkebunan-perkebunan besar yang dimiliki belanda dan orang orang eropa lain. Akiatnya dalam masyarakat timbul golongan buruh yang hidupnya bergantun g pada upah yang mereka terima. Dengan demikian ekonomi uang semakin besar pengaruhnya di pedesaan.

E.Perlawanan terhadap Imperialisme pada abad XIX
Hampir sepanjang abad ke-19 terjadi pelawanan dipihak Indonesia. Keikutsertaan dan semangat rakyat dalam perlawanan ditentukan olehh dua hal, yakni adanya motivasi khusus dan pemimpin yang mereka segani. Motivasi khusus itu tidak sama untuk setiap perlawanan. Contohnya Sentimen keagamaan merupakan motivasi yang kuat untuk menggerakkan rakyat seperti yang terjadi di Sumatra barat. Dan perlawanan dipimpin oleh elite tradisional, baik golongan bangsawan maupun golongan agama.
Pada umumnya taktik yang digunakan oleh pihak Indonesia adalah taktik gerilya, kecuali pada tahap awal. Taktik ini dipakai karena keahlian tempur dan persenjataan tidak memungkinkan untuk melancarkan serangan frontal secara teru-menerus. Berikut perang-perang yang terjadi waktu perlawanan Indonesia dengan pemerintah Belanda :
1. Perang Maluku (15 mei 1817)
2. Perang Padri (april 1821)
3. Perang Diponegoro (25 juni 1825)
4. Perang Banjar (28 april 1859)
5. Perang Aceh (april 1873)

0 komentar:

Posting Komentar