Contoh Study kasus (studi kasus dan layanan bimbingan dan penyuluhan siswa SMP Negeri 3 Malang)

Contoh kasus:

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Praktek pengalaman lapangan merupakan salah satu kegiatan untuk mengabdikan pengalaman lapangan sebagai calon guru. Dalam pengalaman praktek mengajar ini para mahasiswa mendapatkan berbagai pengalaman yang sangat penting sekali dalam menambah wawasan dalam kegiatan belajar mengajar yang ada disekolah.
            Dalam hal ini sekolah merupakan salah satu pendidikan formal yang sangat penting bagi masyarakat yang mana dapat mengantarkan manusia mengarah kepada pendidikan dan cita-cita yang diharapkan.Selain itu sekolah merupakan tempat yang berfungsi untuk mencerdaskan, mendidik, dan mengarahkan intelektual dan sikap siswa dalam perkembangannya. Untuk itu dalam hal ini guru yang profesional harus memiliki beberapa karakter yang menunjang dalam membimbing  siswa secara lebih baik.Selain sebagai fasilitator guru juga harus bisa mengarahkan dan membantuk pembentukan kepribadian siswa yang lebih baik dan terarah.
            Adapun pihak yang mendukung dan berperan dalam pelaksanaan bimbingan belajar diantaranya adalah Kepala sekolah, guru BK, wali kelas, wali murid dan para guru itu sendiri.Dari berbagai pihak tersebut harus bisa saling bekerjasama agar dalam pencapaian belajar siswa dapat tercapai dan terencana dengan baik.
            Dalam hal ini pula siswa merupakan sebuah objek yang memiliki berbagai macam karakter dan masalah yang kompleks.Untuk itu guru harus mengetahui dan dapat mendeteksi dari perbedaan tersebut. Hal ini ditujukan supaya tidak hanya mengajarkan materi pada siswa saja, melainkan membantu anak didiknya dapat belajar dengan baik dan dapat memecahkan masalah yang ada pada siswa.
Seorang guru dalam memberikan bantuan kepada anak didiknya harus memperhatikan aspek-aspek yang ada pada pribadi anak tersebut, antara lain kematangan, bakat, kemampuan, lingkungan, dan sebagainya agar siswa yang diberi bantuan tersebut dapat menyelesaikan masalah yang dialaminya secara tepat.
B. Pengertian Layanan Bimbingan Siswa
Menurut Djumhur dalam bukunya yang berjudul : Bimbingan dan Penyukuhan di Sekolah pengertian bimbingan mempunyai batasan sebagai berikut:
“Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada siswa atau individu yang dilakukan secara terus menerus supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya dan bertindak wajar sesuai dengan dengan tuntutan dan keadaan sekolah, keluarga dan masyarakat. Dengan demikian dia dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi kehidupan masyarakat umumnya.”
Pandangan Frank W Miller (1961), sebagai berikut :
“Bimbingan” adalah proses membantu individu untuk mencapai pemahaman diri dan arah diri terutama untuk membuat penyesuaian maksimum terhadap sekolah, rumah tangga dan masyarakat umum.”
Di dalam buku pedoman pelaksanaan PPL Universitas Negeri Malang (2005:27) dijelaskan bahwa layanan bimbingan siswa adalah upaya memahami, mengenal, dan menetapkan siswa yang mengalami kesulitan belajar dengan kegiatan mengidentifikasi, mendiagnosis, memprognosis, dan memberikan pertimbangan pemecahan masalah.
Menurut Prayitno dalam buku Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling (1994:98), bimbingan mengandung unsur pokok yang meliputi :
1.      Pelayanan bimbingan merupakan sebuah proses
2.      Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang bukan merupakan bantuan materiil melainkan penunjang bagi pengembangan pribadi bagi individu yang dibimbing.
3.      Bantuan itu diberikan pada perseorangan ataupun kelompok.
4.      Pemecahan masalah dalam bimbingan dilakukan oleh dan atas kekuatan klien sendiri.
5.      Bimbingan dilaksanakan dengan  menggunakan berbagai bahan interaksi, nasehat ataupun gagasan, serta alat-alat tertentu baik yang berasal dari klien sendiri, konselor maupun lingkungan.
6.      Bimbingan diberikan oleh orang yang ahli (pendidikan dan latihannya)
7.      Pembimbing tidak layak untuk memaksakan keinginan terhadap kliennya
8.      Bimbingan dilakukan sesuai dengan norma-norma yang berlaku yang telah ditetapkan.
Sedangkan menurut Crow dan Crow dalam Muhammad Surya (1988:32), bimbingan merupakan bantuan yang diberikan oleh seseorang baik pria maupun wanita yang memiliki pribadi yang baik dan pendidikan yang memadai kepada seseorang individu dari setiap usia untuk menolongnya mengembangkan kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri, membuat pilihan sendiri dan memikul bebannya sendiri.
Dari pengertian-pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan dari seseorang yang berkepribadian baik dan berpendidikan memadai kepada individu yang bermasalah, sehingga ia dapat mengatasi masalah yang dihadapinya dan tercapainya suatu pemahaman dan pengarahan diri menuju ke suatu hal yang lebih baik. Layanan bimbingan kepada siswa adalah pemberian bantuan kepada siswa atau individu atau kelompok siswa agar dapat mengenali dirinya sendiri baik kemampuan yang dimilikinya ataupun kelemahannya agar selanjutnya dapat mengambil keputusan sendiri dan dapat bertanggung jawab dalam menentukan hidupnya, sekaligus dalam usaha memecahkan masalahnya sendiri serta dapat memahami lingkungannya secara tepat sehingga diharapkan dapat memperoleh kebahagiaan hidup.
C. Tujuan Layanan Bimbingan Siswa
Dari layanan bimbingan ini memiliki tujuan sebagai berikut :
1.  Dapat mengenalkan bentuk kepribadian siswa.
2.  Membantu siswa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
3.  Mengidentifikasi siswa dalam kesulitan belajar.
4.  Memahami dan menetapkan berbagai alternatif pemecahan masalah berdasarkan data dan informasi yang objektif dan lengkap.
5.  Mengembangkan cara pemecahan masalah yang dihadapi oleh siswa atau klien.
6.  Membantu siswa untuk mengembangkan potensi diri sesuai dengan bakat, minat,kemampuan dan cita cita siswa itu sendiri.
7.  Bagi calon pendidik, terlatih untuk memecahkan masalah dan menetapkan alternatif pemecahan yang baik.
D. Pentingnya Layanan Bimbingan Siswa
Secara umum bimbingan layanan ini memberikan beberapa manfaat yang penting diantaranya :
1.       Mahasiswa PPL (Calon Guru)
Hasil dari pembuatan laporan layanan bimbingan siswa ini dapat digunakan sebagai :
a.            Masukan agar nantinya dalam merencanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan kemampuan siswa secara menyeluruh baik situasi maupun kondisi siswa.
b.           Penunjang dalam meningkatkan kompetensi sebagai seorang guru yang profesional di masa yang akan datang.
2.       Siswa Klien
Hasil layanan bimbingan ini dapat digunakan siswa untuk :
a.            Mengenal dan memahami dirinya dengan baik.
b.           Mendapatkan bantuan dalam mengidentifikasi masalah dan upaya pemecahannya.
c.            Memperoleh informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan prestasi belajar.
3.       Wali Kelas
Guru wali kelas merupakan orang tua siswa disekolah khususnya dikelas sehingga bertanggung jawab dalam pembinaan dan pengarahan siswanya.

Dengan adanya layanan bimbingan siswa ini dapat digunakan wali kelas untuk:
a.            Mendapatkan informasi tentang perkembangan anak didiknya sehingga dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam membantu anak didik dalam menyelesaikan masalahnya.
b.           Dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan cara-cara yang baik guna meningkatkan prestasi anak didik.
4.       Guru BP/Konselor
Sebagai bahan pertimbangan dalam membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar atau bermasalah.
5.       Guru Bidang Studi
Layanan bimbingan siswa penting bagi setiap guru karena guru sering menghadapi siswa dengan karakter dan masalah yang berbeda. Pelaksanaan bimbingan siswa yang baik dan tepat akan membantu menangani siswa yang sedang bermasalah dengan lebih cepat, sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar di kelas serta dapat dijadikan sebagai cara dalam meningkatkan prestasi anak didik dalam bidang studi yang bersangkutan, hal tersebut diakibatkan karena kemampuan dan kesenangan anak didik terhadap suatu bidang studi atau mata pelajaran berbeda-beda antara satu siswa dengan siswa lainnya sehingga perlunya informasi tersebut yang nantinya dijadikan bahan evaluasi guna peningkatan prestasi akademik mahasiswa yang bersangkutan.
6.       Kepala Sekolah
Hasil layanan bimbingan siswa ini dapat dipakai sebagai :
a.            Sebagai salah satu sumber informasi tentang siswanya sehingga dapat digunakan landasan dalam menentukan kebijakan dalam kaitannya dengan perencanaan dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
b.           Sebagai bahan pertimbangan dalam memonitoring keadaan siswa dan kemampuan  guru, terutama yang berkaitan dengan layanan program bimbingan siswa
c.            Bahan masukan dalam menentukan kebijaksanaan dalam kaitannya dengan perencanaan dan pelaksanaan program bimbingan dan penyuluhan.
7.       Orang tua siswa
Manfaat layanan bimbingan ini bagi orang tua siswa antara lain :
a.            Meringankan beban orang tua dalam memahami dan menyelesaikan permasalahan yang dialami anaknya.
b.           Meningkatkan komunikasi antara orang tua dan sekolah, sehingga secara bersama-sama dapat menentukan solusi permasalahan yang dialami oleh anak.
E. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang ada pada siswa atau klien, penulis menggunakan beberapa metone khusus untuk menjamin kevaliditasnnya.Beberapa metode yang digunakan penulis adalah sebagai berikut :
1.      Observasi
Teknik ini menggunakan pengamatan  secara langsung dengan klien pada saat kegiatan belajar mengajar dikelas.
2.      Wawancara
Wawancara merupakan pengamatan langsung dengan cara berinteraksi atau komunikasi  dengan siswa itu sendiri. Komunikasi ini dilaksanakan dengan beberapa sumber diantarannya melalui siswa itu sendiri, teman dekat siswa, guru pengajar, dan guru konselor (BK).
3.      Angket
Teknik ini merupakan teknik dengan cara mengisi beberapa pertanyaan yang disediakan dalam hal berupa data siswa, orangtua siswa dan beberbagai permasalahan yang ada pada siswa.
4.      Studi Dokumenter
Data ini berasal dari beberapa data-data hasil prestasi siswa selama belajar disekolah, misalnya nilai ulangan harian, tugas dan lain-lain.
F. Konfidensial
Untuk mendapatkan kepercayaan dari siswa maka pembimbing harus bertanggungjawab terhadap kerahasiaan pribadi siswa dan harus berpegang teguh pada kode etik bimbingan dan penyuluhan. Sesuai dengan kode etik bimbingan dan penyuluhan, bahwa seorang konselor atau pembimbing harus dapat memegang atau menyimpan rahasia dengan sebaik-baiknya.
Menyimpan data tersebut adalah tanggung jawab konselor. Hal ini sesuai dengan salah satu pernyataan yang tercantum dalam kode etik jabatan konselor, hasil sidang pleno konferensi nasional bimbingan I di Malang, pada tanggal 17 Desember 1975, Bab III, hal penyimpanan dan penggunaan informasi yaitu butir A.a dan A.b.  Oleh karena itu data dalam studi kasus ini hanya bersifat fiktif. Dengan adanya penyimpanan atau kerahasiaan data ini maka siswa akan mau memberitahukan keadaan dirinya sampai dengan permasalahan yang sangat pribadi  Jadi jika data yang ada pada laporan layanan bimbingan ini ada kesamaan dengan subyek lain, maka hal itu dianggap sebagai suatu yang kebetulan.
G. Alasan Pemilihan Kasus
            Dari gejala-gejala yang ada siswa memiliki masalah khusus yang mana dapat mengganggu prestasi belajar siswa di kelas. Adapun beberapa alasan memilih kasus ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Siswa menunjukkan sikap kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
2.      Siswa sering terlambat dalam memberikan respon terhadap materi pelajaran maupun pembicaraan orang
3.      Siswa memiliki intonasi suara yang kurang tegas dalam berbicara.
4.      Siswa sering merasa tidak dihargai oleh teman-teman di sekolah



















BAB II
LAYANAN BIMBINGAN SISWA


Di dalam pelaksanaan layanan pemberian bimbingan terhadap siswa, diperoleh melalui tahap-tahap yang memungkinkan dapat membantu berlangsungnya proses penyelesaian masalah. Tahap-tahap yang ditempuh antara lain:
·          Indentifikasi Kasus
·          Analisa Data
·          Sintesis
·          Diagnosis
·          Prognosis
A.    Identifikasi Kasus
Identifikasi kasus adalah suatu usaha mencari dimana seorang siswa tersebut memiliki masalah dalam kesulitan belajar. Langkah ini berusaha mencari siapa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Untuk itu diperlukan kreteria atau norma tertentu sehingga siswa yang kita tetapkan mengalami kesulitan belajar dan benar-benar siswa yang tidak mencapai kreteria yang telah ditetapkan.
Langkah pertama dalam pemberian layanan bimbingan siswa adalah dengan mengidentifikasi kasus. Identifikasi kasus bertujuan untuk menentukan siswa mana yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar dan memerlukan bantuan bimbingan. Untuk itu diperlukan kriteria atau norma tertentu sehingga siswa yang kita tetapkan mengalami kesulitan belajar dan benar-benar siswa yang tidak mencapai kriteria yang telah ditetapkan.
Metode yang digunakan adalah analisis dokumen dan observasi, yaitu dengan menganalisa dokumen-dokumen serta informasi yang ada tentang siswa-siswa di kelas. Prosedur yang diambil adalah dengan mengamati tingkah laku dan sikap siswa di dalam dan di luar kelas, dengan cara:
  1. Mengamati sikap siswa ketika proses pelajaran berlangsung.
  2. Mengawasi tingkah laku siswa ketika jam kosong atau istirahat.
  3. Menetapkan kasus yaitu siswa yang diperkirakan paling banyak mengalami kesulitan dalam belajar.
Adapun data-data yang diperoleh dari klien adalah sebagai berikut :                                           
  1. Identitas Siswa
1.  Nama Lengkap                    : Agus Gurniwa (fiktif)
2.  Nama Panggilan                  : Agus (fiktif)
3.  Kelas                                   : VIII-4
4.  Jenis Kelamin                      : Laki-laki
5.  Tempat/ Tanggal Lahir        : Bandung, 7 Mei 1993
6.  Alamat                                : Jl. Lemahbang no 8 Malang (fiktif)
7.  Agama                                 : Islam
  1. Identitas Orang Tua
Identitas Ayah :
a.       Nama Ayah                       : Kurniawan (fiktif)
b.      Pekerjaan                           : Purnawirawan TNI AD
c.       Pendidikan terakhir           : Akademi TNI
d.      Agama                               : Islam
e.       Alamat                              :  Jl. Lemahbang no 8 Malang (fiktif)
Identitas Ibu :
a.       Nama Ibu                          : Fatimah (fiktif)
b.      Pekerjaan                           : Ibu rumah tangga
c.       Pendidikan terakhir           : SMA
d.      Agama                               : Islam
e.       Alamat                              : Jl. Lemahbang no 8 Malang (fiktif)
Jumlah saudara kandung         : 3
Anak ke-                                 : 3
  1. Keterangan Belajar
1.  Pelajaran Yang Disenangi               : Olahraga dan Seni Musik
2.  Pelajaran Yang Dirasa Sulit            : Fisika dan Matematika
3.  Cita-Cita                                         : TNI AD
4.  Berangkat/Pulang                            : Jalan kaki
B.     Analisis
Analisis adalah pengumpulan jenis masalah dari sejumlah data. Analisis dalam program layanan bimbingan siswa ini dilakukan untuk membantu klien dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Adapun tujuan dari analisa  ini adalah untuk memperoleh pamahaman tentang diri klien. Untuk mencapai tujuan tersebut maka penulis berusaha mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya sebagai tambahan dan pelengkap data klien.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh penulis dalam kegiatan layanan bimbingan siswa ini adalah sebagai berikut :
I. Hasil Pengumpulan Data Melalui Chek List
Berikut merupakan hasil pengisian angket yang berhubungan dengan pribadi klien, sehingga perlu dijaga kerahasiannya :
a.      Masalah Kesehatan
-      Kesehatan sering terganggu (panas/demam)
-      Merasa cepat lelah dan tidak bersemangat
b.      Masalah Keadaan Kehidupan Ekonomi
-      Ayah pensiun dan sudah tidak bekerja lagi
c.       Masalah Rekreasi dan Hobby
-      Tidak bisa memanfaatkan waktu senggang
-      Suka olahraga tetapi tidak ada kesempatan
-      Lebih suka buku-buku hiburan daripada buku pelajaran
d.      Masalah Hubungan Sosial Dan Berorganisasi
-      Tidak terlalu aktif dalam organisasi
e.       Masalah Hubungan Pribadi
-      Merasa diri tidak sebaik orang lain
-      Sulit mengungkapkan masalah/curhat kepada orang lain
-      Merasa tidak dihargai teman
f.       Masalah Kehidupan Remaja
-      Sering melamunkan orang yang disukai
-      Lebih senang pergi dengan teman daripada dengan keluarga
g.      Masalah Kehidupan Keluarga
-      Orang tua terlalu banyak menuntut
-      Ingin mengadakan perubahan di rumah
h.      Masalah Masa Depan Yang Berhubungan Dengan Cita-Cita dan Jabatan
-      Ingin melanjutkan ke SMA Taruna Nusantara
-      Ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yang terkenal
i.        Masalah Penyesuaian terhadap Kurikulum
-      Pelajaran di sekolah terlalu berat
-      Sulit mengerti isi buku pelajaran
-      Sering mendapat kesukaran dalam menyelesaikan pekerjaan rumah
-      Sukar menangkap dan mengikuti pelajaran Fisika dan Matematika
II. Hasil Observasi
Observasi merupakan metode pengamatan secara langsung yang dilakukan oleh penulis terhadap klien yang bermasalah. Pengamatan dilakukan ketika proses pelajaran berlangsung yang meliputi sikap dan perilaku klien serta interaksi dengan teman-temannya yang lain. Dari pengamatan selama beberapa minggu ini diperoleh data sebagai berikut :
  1. Klien kurang serius dalam belajar terbukti dengan guru selalu menegurnya untuk memperhatikan pelajaran yang sedang berlangsung
  2. Klien kurang konsentrasi dalam belajar di kelas
  3. Klien cenderung tidak aktif ketika pelajaran sedang berlangsung
  4. Klien sering terlihat diam (tidak ikut bergurau)ketika sedang berkumpul dengan teman-temannya
III. Hasil Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan komunikasi langsung dengan klien. Wawancara ini bersifat langsung penulis berkomunikasi dengan klien dalam bentuk tanya jawab untuk memperoleh keterangan lebih lanjut dari data yang diperoleh melalui angket dan sumber lain.
Pelaksanaan wawancara ini diciptakan dalam suasana yang akrab dan santai agar klien tidak ragu dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya dan mengungkapkan permasalahannya. Dari hasil wawancara diperoleh data yang pada dasarnya sama dengan data-data yang ada dalam pengisian angket.
Antara lain :
1.      Merasa sering malas belajar karena mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran khususnya Fisika dan Matematika
2.      Sering merasa tidak dihargai teman
3.      Sulit untuk mengungkapkan permasalahan kepada teman-teman di SMP
C.    Sintesis
Sintesis adalah gambaran menyeluruh tentang klien yang diperoleh dari identifikasi kasus dan analisa. Langkah ini bertujuan untuk mendapatkan permasalahan yang dihadapi dan memberikan solusi penyelesaiannya. Dari pengumpulan data baik berupa angket, observasi maupun wawancara yang diperoleh dengan berbagai metode di atas, secara umum dapat disimpulkan kondisi permasalahan yang sedang dihadapi oleh klien adalah sebagai berikut  :
·       Sering tidak siap dalam menghadapi ulangan
·       Klien cenderung tidak aktif ketika pelajaran sedang berlangsung
·       Sering tidak konsentrasi belajar dan mudah lupa
·       Sering mengalami kesulitan dalam bergaul dengan teman
D.    Diagnosis
Diagnosis adalah suatu langkah yang ditempuh untuk mencari, menemukan dan menentukan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya kesulitan belajar. Salah satu tugas yang paling sulit bagi seorang guru dan penyuluh pendidikan ialah tugas untuk mengadakan diagnosa dan membantu memecahkan kesulitan belajar yang dihadapi siswa (Partowisastro, 1984:21). Dari diagnosis dapat diperoleh data tentang klien dan permasalahannya. Tahap ini merupakan tahap untuk berusaha menemukan sampai sejauh mana siswa dapat mencapai berbagai tujuan belajar.
Adapun prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a.  Menetapkan Lokasi Kesulitan
Dalam hal ini masalah yang dihadapi klien adalah :
·       Sering tidak konsentrasi belajar dan mudah lupa
·       Klien lebih suka bermain daripada belajar
·       Sering mengalami kesulitan dalam bergaul dengan teman
b.  Menetapkan Jenis Kesulitan
Berdasarkan uraian di atas maka jenis kesulitan yang dihadapi klien adalah :
1.  Masalah Fisik
Klien sering mengalami gangguan kesehatan yaitu sering sakit demam.
2.  Masalah Di Sekolah
Klien sering tidak aktif dan kurang konsentrasi ketika pelajaran berlangsung serta sering diacuhkan/diremehkan oleh temannya
3.  Masalah Belajar
Klien sering merasa malas untuk belajar dan mengalihkan perhatian pada hal-hal di luar pelajaran seperti bermain dan membaca komik.
4.  Masalah Psikologi
Klien sering diacuhkan dan sulit mendapat teman dekat untuk bisa dijadikan teman bicara. Klien memiliki sikap pendiam, jarang berbicara dengan teman meskipun sedang berkumpul dengan teman-temannya.
c.   Mengetahui Latar Belakang Kesulitan
Berdasarkan data mengenai kesulitan klien maka dapat disimpulkan latar belakang kesulitannya adalah sebagai berikut :
1.  Masalah Fisik
Klien sering sakit demam karena kondisi badannya yang sering tidak fit.
2.  Masalah Di Sekolah
Klien kurang konsentrasi dalam belajar di kelas karena kondisi badannya. Selain itu, klien bergaul dengan teman tertentu saja.
3.  Masalah Belajar
Klien kurang giat dalam belajar khususnya pelajaran Fisika dan Matematika.


4.  Masalah Psikologi
Klien sering merasa tidak dihargai oleh teman-temannya karena ia minder ketika dekat dengan temannya dan sering diolok-olok meskipun hanya sebatas gurauan.
E.     Prognosis
Tahap ini merupakan suatu lahngkah yang digunakan untuk meramalkan kemungkinan yang terjadi jika tidak segera ditangani atau segera mendapat bantuan.
Adapun masalah klien yang mungkin timbul adalah sebagai berikut :
bila klien tidak segera mendapat bantuan adalah :
a.       Klien akan kesulitan dalam mengembangkan potensi dirinya secara optimal khususnya dalam masalah pribadi dan sosial.
b.      Klien akan mengalami kesulitan dalam belajar dan bisa berakibat buruk pada prestasinya terutama bidang studi Fisika dan Matematika.
c.       Jika tidak ada perubahan dalam diri klien dan masalah yang dialami saat ini akan semakin berat bagi diri klien sendiri
Sedangkan jika klien segera mendapat bantuan maka kemungkinan yang akan terjadi adalah :
a.       Klien lebih bisa belajar dengan efektif
b.      Prestasi dan nilai klien dalam bidang Fisika dan Matematika akan baik
c.       Klien lebih bisa merasa diterima oleh lingkungan dan teman-temannya
d.      Klien bisa lebih bersifat proaktif dengan keadaan

F.     Treatment / Pemberian Bantuan
Apabila penyebab-penyebabnya diketahui dari bab-bab sebelumnya tentang kondisi siswa klien bersama dengan permasalahannya, langkah selanjutnya adalah pemberian bantuan pada siswa klien demi peningkatan prestasinya di waktu yang akan datang.
Tujuan dari pemberian bantuan adalah memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami masalah dengan belajarnya agar dapat mengatasi kesulitan belajar, memahami dirinya sendiri sehingga dapat mencapai hasil yang optimal dan penyesuaian yang sehat.
Pemberian bantuan hanyalah memberikan alternatif pemecahan  bukan satu-satunya jalan untuk memcahkan masalah siswa yang bersangkutan. Karena sebenarnya yang harus mengambil keputusan dalam masalahnya adalah siswa yang bersangkutan itu sendiri.
Bimbingan atau saran yang diberikan kepada klien sehubungan dengan sifat klien, antara lain :
Ø Memberikan motivasi dan arahan yang jelas kepada klien tentang cara belajar yang baik sehingga klien dapat memperbaiki prestasi belajarnya yang  tergolong sedang dengan cara :
-          Menyarankan klein untuk membuat jadwal belajar yang jelas.
-  Membuat catatan-catatan penting/ rangkuman tentang bidang studi yang dirasa sulit sehingga mudah menghafalkannya.
-  Menyarankan agar klien tidak segan-segan untuk bertanya baik kepada kepada teman maupun guru bidang studi jika mengalami kesulitan dalam belajar.
-  Menyarankan agar klien berusaha untuk konsentrasi dalam belajar baik di sekolah maupun di rumah.
Ø Menanamkan keyakinan kepada siswa bahwa setiap orang mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing, janganlah merasa rendah diri atas kekurangan yang dimiliki terutama dalam masalah hubungan sosial dengan cara:
-  Menyarankan agar klien bersikap lebih sabar dalam menghadapi segala masalah yang dihadapi
-  Menyarankan agar klien lebih bisa menahan emosi jika sedang bergurau dengan temannya sehingga teman-temannya akan merasa nyaman jika bergaul dengan klien
-  Memberikan masukan tentang bagaimana ketika menghadapi masalah sehingga ia bisa lebih sabar menghadapinya, tidak lagi mengatasi masalah dengan cara emosional
G.    Follow Up/ Tindak Lanjut
Follow up adalah usaha yang dilakukan oleh konselor untuk mengikuti perkembangan klien setelah diberikan bantuan. Follow Up atau tindak lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui apakah layanan bimbingan berhasil atau tidak serta untuk mengetahui tingkat keberhasilan diagnosa kesulitan belajar dan usaha bantuan yang telah diberikan.
Adapun kegiatan follow up yang dilakukan dalam praktek layanan bimbingan siswa ini adalah :
1.  Pihak sekolah khususnya guru mata pelajaran serta guru pembimbing sangat dituntut peranannya dan tanggung jawabnya dalam perkembangan keberhasilan siswa dan senantiasa memberikan perhatian terhadap masalah belajar siswa
2.  Mengadakan monitoring secara berkelanjutan terhadap perkembangan keberhasilan pemecahan masalah serta menumbuhkan kepercayaan diri pada klien ke masa depan yang lebih mantap.
3.  Tindak lanjut yang berikutnya adalah dengan cara memanfaatkan pihak-pihak yang benar-benar berkompeten yaitu guru mata pelajaran, guru bimbingan dan konseling yang memiliki pengaruh pada klien sehingga keberadaan mereka dapat mengarahkan klien agar belajar lebih giat dan dapat memanfaatkan waktu seefektif mungkin untuk belajar demi peningkatan bakat, minat serta kemampuan klien.
4.  Melibatkan orang tua klien dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi, orang tua diharapkan ikut berperan serta dalam mengawasi kegiatan klien ketika berada di rumah.








BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari keseluruhan proses layanan bimbingan yang telah diuraikan di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Layanan bimbingan siswa mengandung pengertian sebagai proses pemberian bantuan kepada siswa, agar siswa yang bersangkutan mampu mengenali dirinya sendiri dengan kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya. Tujuan layanan bimbingan secara khusus untuk mengetahui latar belakang pribadi siswa dan memahami permasalahan yang dihadapi siswa dengan cara mengidentifikasi jenis, sifat, faktor penyebab dari permasalahan yang dihadapi serta memberi bantuan agar siswa dapat memahami dan mencari alternatif pemecahannya sendiri.
Proses layanan bimbingan ini melibatkan berbagai pihak yang saling terkait yaitu guru, wali kelas, guru konseling, orang tua dan teman-teman klien. Data yang benar dan akurat merupakan sumbangan yang bermanfaat bagi pemberian layanan bimbingan siswa.
Berdasarkan hasil pengumpulan data-data dari beberapa metode yang digunakan serta dengan memperhatikan hasil analisis, diagnosis, prognosis, dan pemberian layanan bimbingan kepada klien, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa klien mengalami masalah belajar, masalah pribadi dan masalah sosial. Bantuan yang direncanakan dalam membantu masalah klien yaitu layanan konseling individual. Hasil konseling individual yaitu adanya kesepakatan antara konselor dengan klien untuk melakukan komunikasi terkait dengan bentuk bantuan dalam pemberian layanan bimbingan siswa. Hasil konseling akan ditindak lanjuti yaitu dengan mengamati keadaan dan perkembangan klien selanjutnya.

B. Saran
Dari hasil yang didapat selama proses layanan bimbingan, mulai dari pengenalan klien sampai pemberian bantuan akhirnya praktikan memberikan masukan yang diharapkan bisa dilakukan oleh pihak-pihak yang bertanggung jawab demi pengembangan keberhasilan klien, antara lain yaitu :
1.      Kepada pihak sekolah agar dapat memberikan layanan bimbingan kepada siswa yang bermasalah dan bisa memberikan bantuan secara lebih terfokus pada inti permasalahan yang dihadapi siswa.
2.      Kepada orang tua klien hendaknya lebih bisa memperhatikan anaknya dengan menciptakan sebuah lingkungan belajar yang lebih komunikatif bagi klien sehingga klien bisa lebih terbuka terhadap masalah-masalah yang dihadapinya.
3.      Kepada guru bidang studi agar bisa berperan sesuai dengan peran dan fungsinya sebagai pendidik, sehingga tidak menimbulkan kesan guru tidak memiliki perhatian pada siswanya.

DAFTAR PUSTAKA

Djumhur, I dan Surya, M. 1975. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: CV. Ilmu.

Partowisastro, Koestoer dan Hadisucipto. 1984. Diagnosa dan Pemecahan Kesulitan Belajar. Jilid I. Jakarta : Erlangga.

----------------------------- 1982. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah – Sekolah. Jakarta : Erlangga

Prayitno dkk. 1994. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Depdikbud

---------------- 1976. Pelayanan Bimbingan di Sekolah : Dasar-Dasar Kemungkinan Pelaksanaannya di Sekolah-Sekolah di Indonesia. Jakarta : Ghalia Indonesia

Surya, Muhammad. 1988. Dasar-Dasar Penyuluhan. Jakarta : Depdikbud

UPT PPL UM. 2005. Buku Petunjuk Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan Keguruan Universitas Negeri Malang. Malang : UM Press

Winkel. 1976. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah Menengah. Jakarta : Gramedia



1 komentar:

  • Anonim says:
    9 Oktober 2013 pukul 15.07

    Makasih ini sangat membantu saya.

Posting Komentar