tugas mikro 1-5

Nama : R. Wakhid Hamzah K.
Jurusan : Ekonomi 2008 / A
Nim : 082099
Mata kuliah : Teory Ekonomi Mikro

Jawaban soal latihan bab I
1. - Kajian mikroekonomi adalah membahas tentang prilaku ekonomi dari setiap masing – masing individu, berbagai unit individu ini bisa juga merupakan orang perorang sebagai konsumen, investor, pekerja, maupun badan usaha. Kajian ini akan membahas bagaimana masing – masing unit individu tersebut membuat keputusan ekonomi.misalnya, bagaimana konsumen membuat keputusan pada saat melakukan pembelian terhadap berbagai barang dan jasa yang diinginkan dan bagaimana menentukan barang dan jasa yang diinginkan.
- Kajian makroekonomi adalah membahasa tentang perekonomian dalam sekala agregat mislanya, membahas tentang tingkat pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi nasional, tingkat suku bunga, penganguran, inflasi. Meskipun demikian ada kaitannya dengan mikro ekonomi yaitu kajian tentang permintaan agregat tentang tenaga kerja misalnya, kajian tersebut akan mudah dipahami apabila memiliki pemahaman yang baik tentang perusahaan . individu sebagai penawar jasa, tenaga kerja, prilaku, para investor.
2. – Pendekatan positif digunakan untuk memberikan penjelasan dan prediksi tentang gejalah ekonomi.
Ex : Pemerintah akan menetapkan untuk menaikan pajak alat elektronik sebesar 55% lalu apa pengaruh dari penetapan pajak tersebut terhadap volume penjualan harga dan produksi barang tersebut ?
- Pendekatan normatif menjelaskan tentang apa yang seharrusnya terjadi pada sebuah gejalah ekonomi.
 Ex : Seringkali juga ingin memperoleh gambaran dan prediksi untuk menjawab pertannyan : “Mana yang terbaik ?” pertannya ini merupakan bagian dari analisis normatif.




3. Yang dimaksud dengan Trade off adalah dimana keterbatasan dan kelangkaan sumber daya itu membuat beberapa pilihan kepada seseorang untuk memilih diantaranya, tetapi ketika seseorang itu memilih yang satu maka orang itu harus mengorbankan pilihannya yang lain.
Mengapa hal itu bisa terjadi ? hal ini bisa terjadi dikarenakan tidak semua orang dapat mencapai apa yang diinginkan misalnya, karena kemampuan untuk membeli barang dan jasa yang terbatas mungkin saja kita memiliki sumber dana yang banyak tetapi timbul masalah lain belum adanya orang yang mampu membuat barang yang kita inginkan hal itu dikarenakan adanya keterbatasan pengetahuan, keterampilan dan kecakapan.
4. Diket :
 P = 1970 = 5 IHK1970 = 20
 P = 1980 = 50 IHK1980 = 30
 P = 1990 = 500 IHK1990 = 50
 P = 2000 = 1500 IHK2000 = 80

 Persamaan IHK x X ( Harga normal th “n”) = 0
  IHK n
 Sehingga IHK x = IHK n X harga nominal th “n”
  Jadi th 1970 = IHK x = 5 x 20
  = 100
  Sehingga Harga riil = 100 X 5
  20
  = 500 = 25
  20
   Jadi th 1980 = IHK x = 50 x 30
  = 1500
  Sehingga harga riil = 1500 X 50
  30
  = 75000 = 2500
  30
   Jadi th 1990 = IHK x = 500 x 50
  = 25000
  Sehingga harga riil = 25000 x 500
  50
  = 12500000 = 250000
  50
  Jadi perbandingan setiap 10 tahun adalah 1 : 2

Nama :R. Wakhid Hamzah K.
Kelas :Ekonomi 2008/a
Nim : 082099

SOAL
1. Gambarkan kurve permintaan dan penawaran beras. Jelaskan dan gambarkan bebagai perubahan kurve sebagai akibat dari (a) peningkatan permintaan beras, (b) peningkatan penawaran beras, (c) permintaan dan penawaran beras sama-sama mengalami peningkatan: (i) prosentase peningkatan permintaan lebih besar dibandingkan dengan prosentase penawaran; (ii) prosentase peningkatan permintaan lebih kecil dibandingkan dengan prosentase penawaran; (iii) prosentase peningkatan permintaan sama dengan prosentase penawaran.
2. Jelaskan bagaimana konsep elastisitas silang dapan digunakan untuk mendeteksi keberadaan barang subtitusi dan barang komplementer!
3. Jelaskan bagai mana konsep elastisitas pendapat dapat digunakan untuk menjelaskan keberadaan barang normal, barang iferior, dan barang superior!
4. Diketahui fungsi permintaan barang: P=100-0,4Q dan fungsi penawaran barang: P=50+0,2Q, pajak pertambahan nilai atas barang yang ditransaksikan di tetapkan sebesar Rp.15 pe Unit. Hitunglah keseimbangan pasar sesudah apjak dan susidi














JAWAB


1.
Rp/z

5000


3500

2500 Dz

0 10 15 20 z/kg

Gambar I

Pada harga Rp 5000 permintaan beras sebesar 10 kg, harga Rp 3500 permintaan beras bertambah menjadi 15 kg dan pada harga 2500 permintaan beras menjadi 20 kg, dari pernyataan ini maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan harga barang yang semakin kecil atau rendah. “semakin murah/kecil harga barang, maka permintaan harga barang semakin tinggi.”

.
Rp/z
  5z
5000


3500

2500
  5
0 10 15 20 z/kg


 Gambar II
 Ketika harga beras Rp 2500, maka penawaran terhadap beras sekitar 10 kg, harga Rp 3500 penawaran beras juga meningkat menjadi 15 kg, ketika harga Rp 5000 maka penawaran beras mengalami peningkatan sebesar 20 kg. Hal ini menunjukkan kemiringan positif, karena semakin tinggi harga barang, maka akan mendorong pemilik barang untuk menawarkan barangnya ke pasar dalam jumlah yang lebih besar.

Rp/z D1
  Sz
  D0

  E1
3500
  D1
2500
  D0
0 10 15 20 25 z/kg



Ganbar III

Dari gambar diatas maka pada harga Rp 2500 jumlah permintaaan beras sebesar 20 kg, penawaran pada harga 2500 sebesar 10 kg, pada harga Rp 3500 maka permintaan beras sebanyak 15 kg, sedangkan penawaran beras sebanyak 15 kg, dan ketika harga beras Rp 5000, banyaknya permintaan beras sebesar 10 kg, penawaran beras sebesar sebanyak 20 kg. Jadi antara penawaran dan permintaan sama-sama mengalami kenaikan yang berarti. Permintaaan berbanding terbalik antara harga beras dengan jumlah beras yang diminta. Sedangkan penawaran berbanding lurus antara harga beras dengan jumlah beras yang ditawarkan.

Rp/z
 


  E1
3500
  E0
2500 S0
  D0
0 10 15 20 25 z/kg
 
Gambar ( i )

“Prosentase peningkatan permintaan lebih besar dibandingkan dengan prosentase penawaran”
Harga ekuilibrium mengalami kenaikan dari harga beras Rp 2500 menjadi Rp 3500 dan kuantitas ekuilibrium juga naik dari 10 kg menjadi 15 kg.

Rp/z
  S0
  D0
  S1
  E0
3500
S0 E1
2500
 S1 D1 D0
0 10 15 20 25 z/kg

Gambar ( ii )

“Prosentase peningkatan permintaan lebih kecil dibandingkan dengan prosentase penawaran’ Harga Ekuilibrium turun. Yaitu dari harga beras Rp 3500 ke harga Rp 2500. Hal ini dapat dipastikan mengingat berkurangnya permintaan bertendensi menurunkan harga ekuilibrium di lain pihak bertambahnya penawaran juga bertendensi menurunkan harga ekuilibrium. Kuantitas ekuilibrium perubahannya tidak dapat diramalkan. Hal ini dikarenakan perubahan kuantitas ekuilibrium yang diakibatkan oleh perubahan permintaan dan yang diakibatkan oleh perubahan penawaran yang mempunyai arah yang berlawanan.

Rp/z
 
  D1
 D0 S0 S1
  E1

  E0
2500 S0 D1
 S0 D1 D0
0 10 15 20 25 z/kg

Gambar ( iii )

“Prosentase meningkatan permintaan sama dengan prosentanse penawaran” Harga ekuilibrium tidak dapat dipastikan perubahannya. Dapat naik, turun, dan dapat pula tidak berubah, tergantung pada perbedaan intensitas perubahan pada permintaan dan penawaran dan tergantung pada perbedaan elastisitas. Kuantitas ekuilibrium bertambah, yaitu dari 10 kg beras menjadi 15 kg beras. Bertambahnya kuantitas ekuilibrium dapat dipastikan bahwa bertambahnya permintaan dan penawaran terhadap kuantitas ekulibrium membawa akibat yang sama. Yaitu masing-masing mempunyai akibat berupa menungkatnya kuantitas ekuilibrium.


2. Elastisitas Silang
Yaitu perubahan jumlah barang yang diminta sebagai akibat dari perubahan harga barang. Elastistisitas silang digunakan untuk mengetahui hubungan antara barang satu dengan barang yang lain (barang subtitusi dengan barang komplementer)
Contohnya :
Melalui elsatisitas silang, kita dapat mengetahui bagaimana sifat hubungan antara barang yang satu dengan barang yang lain. 2 macam barang memiliki sifat hubungan sebagai barang subtitusi apabila memiliki koefisien positif. Misalnya jagung merupakan barang subtitusi bagi beras. Kenaikan harga beras membuat jagung menjadi nampak lebih murah bagi konsumen. Hal inilah yang kemudian mendorong konsumen untuk meningkatkan konsumsi pada jagung. 2 macam barang memiliki hubungan sebagai barang komplementer, apabila peningkatan harga barang yang satu menyebabkan turunnya permintaan terhadap barang yang lain. Hal ini sangat mungkin terjadi, karena barang yang satu digunakan secara bersama (sebagai sebuah kesatuan kebutuhan) oleh konsumen. Oleh karena itu barang komplementer kemudian memiliki koefisien elastisitas negative.



Rumus :

  Ezy = ∆Z/Z
  ∆Hy/Hy

Ezy = Elastisitas silang antara barang z dengan barang y
Hy = Harga barang y

Contoh soal :
Pada waktu barang y Rp 50/y, konsumen B ingin dan sanggup membeli barang z persatuan waktu dan satuan. Denagan meningkatnya harga barang y menjadi Rp 60/y, konsumen B kesanggupanya untuk membeli barang z meningkat menjadi 10 satuan. Berdasarkan keternagan elastisitas silang barang z dengan barang y konsumen B dapat kita hitung :

Ezy = (10-8)/8
 (Rp 60-Rp 50)/Rp 50
  = 1,25 (hubungan subtitusi)

Ezy = 0 (tidak ada hubungan antara barang y dengan z)
Ezy < 0 (antara barang y dan barang z terdapat hubungan komplementer) Ezy > 0 (antara barang y dan barang z terdapat hubungan subtitusi)

3. Elastisitas Pendapatan :
Mengungkapkan intensitas hubungan antara jumlah suatu barang yang diminta dengan pendapatan.
a. Barang nominal : barang yang akan mengalami kenaikan permintaan bila pendaatan konsumen naik. Contoh : pakaian, sepatu, dan lain-lain.
b. Barang interior : barang yang akan mengalami penurunan permintaan bila pendapatan konsumen naik.
c. Barang superior : jenis barang yang dibeli orang apabila pendapatan mereka sudah relative tinggi.
Konsep/rumus dari elstisitas pendapatan adalah :


ED = ∆Z/Z
  ∆D/D

ED : elastisistas pendapatan
D = pendapatan konsumen
Z = jumlah barang Z yang diminta

Contoh soal :
Pada waktu pendapatan konsumen Rp 5000 seminggu, konsumen A ingin dan sanggup membeli barang Z sebanyak 4 unit perminggu. Dengan meningkatnya pendapatan menjadi Rp 6000 perminggu, catrius paribus, jumlah barang Z yang konsumen A ingin dan sanggup membelinya meningkat menjadi 6 unit perminggu. Elastisitas pendapatan barang Z konsumen A dapat dihitung :

ED = (6-4)/4
  (Rp 6000-Rp 5000)/Rp 5000
 = 2,5 (barang normal)

a. ED > 0 = berarti bahwa barang yang bersangkutan merupakan barang normal.
b. ED < 0 = berarti bahwa barang yang bersangkutan merupakan barang interior. 4. Diket : Pd = 100-0,4Q Ps = 50+0,2Q Pajak Rp 10/unit Subsidi Rp 15/unit Ditanya : e sebelum pajak & subsidi ?   e sesudah pajak & subsidi ? Jawab :  e sebelum pajak&subsidi   e = Pd=Ps 100-0,4Q=50+0,2Q -0,4Q-0,2Q=50-100 -0,6Q =50 0,6Q =50 Q = 50/0,6   = 50/5   3   =50 X 3   5 Q = 30 Pd=100-0,4Q   =100-0,4Q (30)   =100-12   =88 Ps=50+0,2Q   =50+0,2(30)   =50+6   = 56  e sesudah pajak & subsidi :   Pajak 10/unit Ps = 50+0,2Q   = 50+0,2Q+10   = 60+0,2Q Pd = 100-0,4Q   Ps = Pd 60+0,2Q = 100-0,4Q 0,2Q+0,4Q = 100-60 0,6Q = 40   Q = 40/0,6   = 40/5   3   = 40 X 3   5   Q = 24 e Pd = Ps   Ps = 60+2Q   = 60+0,2(24)   = 60+4,8   = 64,8 Pd = 100-0,4Q   = 100-0,4(24)   = 100-9,6   = 90,4 (harga keseimbangan setelah pajak) NAMA : R. wakhid hamzah K. NIM : 082099 PRODI : PEK 2008A   BAB III 1. dari 4.000/kg naik menjadi 6.000/kg jumlah beras yang diminta turun dari 1000kg     menjadi 700kg       S1   P     6rb So   4rb     D       700 1000 Q E = ΔQ% = 30% = 3   ΔP% 50% 5 Harga = 2/4 x 100% = 50% : naik Barang = 3/10 x100 % = 30% : turun Perubahan harga lebih besar daripada perubahan jumlah barang. Dengan memperhatikan kurva diatas dapat dijelaskan bahwa ketika harga beras 4.000/kg, jumlah yang diminta sebanyak 1000kg. Ketika terjadi perubahan harga beras naik dari 4000/kg menjadi 6000/kg naik sebesar 50%. Direspon oleh pembeli dengan menurunkan pembelian menjadi 700kg turun menjadi 30% dari 1000kg menjadi 700kg. Dapat dikatakan perubahan harga lebih besar daripada perubahan jumlah barang. (50% : 30%) 2. Ketika harga tepung turun dari Rp. 1000/kg menjadi Rp. 2000/kg permintan meningkat dari 500 kg menjadi 900 kg. Jelaskan bagaimana elastisitas permintaan tepung ! uraian dan jelaskan pendapat anda tentang permintaan tepung?   Diketahui :   Harga tepung semula Rp. 3.000 /kg    Harga tepung kemudian Rp. 200/kg   Permintaan semula 500 kg   Permintaan kemudian 900 kg   Ditanya elastisitas permintaan tepung ?   Jawab : Harga tepung = Rp. 3.000 – Rp. 2.000 = Rp. 1.000 Prosentase =   Jumlah barang  900 kg – 500 kg = 400 kg Prosentase =   Elastilitas harga dari permintaan =     =    Jadi koefisien elastisitas = 2,40  Yang berarti elastisitas  3. a. Pada saat permintaan gula bertambah 10%, maka harga gula turun 10% dapat    diartikan bahwa perubahan harga sebanding dengan perubahan jumlah barang.   Dapat dihitung Elastisitas harga dari permintaan  = Prosentase perubahan barang diminta   Prosentase perubahan harga diminta  = 10% = 1   10% Dengan demikian termasuk kategori elastisitas permintaan uniter karena elastisitas permintaan yang memiliki koefisien sama dengan satu. b. pada saat permintaan gula bertambah 10% maka harga turun 5%   elastisitas harga permintaan = ΔQ% = 10% = 2   ΔP% 50% Perubahan harga lebih kecil dari perubahan jumlah barang dengan tingkat elastisitas permintaan sebanyak 2. dengan demikian sifat permintaan gula untuk situasi seperti ini adalah permintaan elastis, karena Elastisitas permintaan memiliki koefisien lebih besar dari 1. c. pada saat permintaan gula bertambah 10%, harga gula turun 15%   elastisitas harga permintaan = 0,67 << ( 10% : 15%) 0,6...7 >>
perubahan harga lebih besar dari perubahan jumlah barang. Sifat permintaan gula untuk situasi ini disebut sebagai permintaan inelastis, karena koefisien elastisitas permintaan antara 0 – 1.

  4. diket : I pertama = 1jt/ bulan I kedua = 2jt/ bulan
  Q pertama = 10 unit Q kedua = 25 unit
  Ditanya : a) Ep = ?
  b) sifat barang buku tulis
  jawab :
a) ΔI = 2.000.000 – 1.000.000
  = 1.000.000
  ΔQ = 25 – 10
  = 15
  I average = 2.000.000 + 1.000.000
  2
  = 1.500.000
  Q average = 25 + 10
  2
  = 17,5
  ΔI = 1.000.000 x 100%
  I average 1.500.000
  = 66,67 %
  ΔQ = 15 x 100%
  Q average 17,5
  = 85,71 %
 Ep = ΔQ = 85,71
  ΔP 66,67
  = 1,28 %
  b) Koefisien elastisitas pendapatan sebesar 1,28 (lebih besar dari 1)
  Bermakna bahwa ketika pendapatan konsumen bertambah, maka pertambahan
  jumlah barang bertambah. Maka pertambahan jumlah barang yang diminta
  adalah lebih besar dibandingkan dengan perubahan pendapatan.

5. a. Ed = ΔQ x 100%
  ΔP
  ΔP = 10.000 – 6.000
  = 4.000 : 100% = 40%
  ΔQ = 120 – 60 = 60%
  Ed = 60% : 40% = 1,5 = Ed > 1

b. Ed = 1 Ed < 1 ΔQ = 60 – 80 = 20% ΔQ = 60 – 80 = 20% ΔP = 6.000 – 8.000 = 20% ΔP = 4.000 – 8.000 = 40% Ed = ΔQ : ΔP Ed = ΔQ : ΔP    = 20% : 20% = 20% : 40%    = 1 = 0,5 Ed > 1
ΔQ = 40 – 80 = 40%
ΔP = 4.000 – 8.000 = 40%
Ed = ΔQ : ΔP
  = 40% : 20%
  = 2


NAMA : R. Wakhid hamzah K.
NIM : 082099
PRODI : PEK 2OO8A

  BAB IV
1. Diket :
Fungsi U(F,C) = 2F + 2C
Pakaian (C) = 6 unit
Makanan (f) = 4 unit
Ditanya : kombinasi pilihan makanan dan pakaian yang memberikan nilai utilitas yang sama ?
Jawab :
a) U (f,c) = 2f + 2c f) U (f,c) = 2f + 2c
  = 2(6) + 2(4) = 2(5) + 2(5)
  = 12 + 8 = 10 + 10
  = 20 = 20
b) U (f,c) = 2f + 2c g) U (f,c) = 2f + 2c
  = 2(1) + 2(9) = 2(7) + 2(3)
  = 2 + 18 = 14 + 6
  = 20 = 20
c) U (f,c) = 2f + 2c h) U (f,c) = 2f + 2c
  = 2(2) + 2(8) = 2(8) + 2(2)
  = 4 + 16 = 16 + 4
  = 20 = 20
 d) U (f,c) = 2f + 2c i) U (f,c) = 2f + 2c
  = 2(3) + 2(7) = 2(9) + 2(1)
  = 6 + 14 = 18 + 2
  = 20 = 20
e) U (f,c) = 2f + 2c j) U (f,c) = 2f + 2c
  = 2(4) + 2(6) = 2(10) + 2(0)
  = 8 + 12 = 20 + 0
  = 20 = 20

2. a. UTILITAS ORDINAL : menggambarkan kemanfaatan kumpulan barang yang
  paling tinggi manfaatnya sampai dengan yang rendah
  kemanfaatanya.
  b. UTILITAS KARDINAL : menggambarkan seberapa banyak sebuah kumpulan
  barang lebih disukai dibandingkan dengan kumpulan
  barang yang lain.

3. kurve indifference berbentuk konvek karena sumber daya yang terbatas, sedangkan keinginan seseorang untuk memenuhi kebutuhan tidak terbatas, maka penambahan kebutuhan barang yang satu harus dilakukan dengan mengorbankan barang yang lain.

4.
Pilihan Makanan Pakaian
A 50 0
B 30 20
C 10 40
D 0 50

 Jawab :

 MRS : - ΔC ( pakaian)
  ΔF ( makanan)
 
ΔM : 50 – 10
  : 40( mengalami penurunan)
ΔP : 0 – 40
  : - 40

MRS = ΔP
  A-C ΔF
  = - ( - 40 )
  40
MRS = 1
  A-C


5. a. MOBIL A : untuk mendapatkan tambahan dalam hal model, seseorang harus
  mengorbankan kesukaanya terhadap dimensi keterhandalan mobil
  dalam jumlah yang kecil. Hal ini bermakna bahwa ketika membeli
  produk mobil, konsumen lebih mengutamakan dimensi kehandalan
  produk daripada model.
  b. MOBIL B : untuk mendapatkan tambahan dalam hal model, seseorang harus
  mengorbankan kesukaanya terhadap dimensi keterhandalan mobil
  dalam jumlah yang besar. Hal ini bermakna bahwa ketika
  membeli produk mobil, konsumen lebih mengutamakan dimensi
  model daripada kehandalan.


NAMA : R. Wakhid Hamzah k
NIM : 082099
PRODI : PEK 2OO8A

  BAB V

1. Perubahan harga dipengaruhi oleh :
Bila pendapatan tidak berubah tetapi harga barang turun, maka jumlah barang yang bias dibeli juga meningkat dan kepuasan konsumen juga menjadi lebih baik.

2. Bila pendapatan konsumen meningkat dan harga barang tidak berubah, maka
jumlah barang yang bisa dibeli akan lebih banyak sehingga kepuasan konsumen menjadi lebuh efisien.

3. a. Efek subtitusi : respon konsumen terhadap barang yang dibeli sebagai akibat
  dari perubahan harga.
b. Efek pendapatan : perubahan permintaan terhadap barang sebagai akibat dari
  perubahan daya beli.
4. a. Barang normal : bila kurve pendapatan konsumsi memiliki slope positif, maka
dapat dikatakan bahwa meningkatnya pendapatan akan di ikuti dengan meningkatnya pendapatan akan di ikuti dengan meningkatnya jumlah barang yang diminta.
b. Barang interior : barang yang diminta konsumen berkurang justru ketika
  pendapatanya meningkat.
5. Giffen : ketika pendapatan meningkat, maka konsumsi terhadap suatu barang
  tertentu justru jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan tingkat konsumsi semula.

0 komentar:

Posting Komentar