Downloads File ini Disini Faktor.Docx
Zakiah Darajat mengemukakan faktor-faktor yang
mempengaruhi penyesuaian diri seseorang adalah sebagai berikut:
a. Frustasi
(Tekanan Perasaan)
Frustasi ialah suatu proses yang menyebabkan orang merasa akan
adanya hambatan terhadap terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan, atau menyangka bahwa
akan terjadi sesuatu hal yang menghalangi keinginannya.
Pada dasarnya setiap individu memiliki kebutuhan-kebutuhan untuk
segera dipenuhi, namun ada kalanya kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak dapat
dipenuhi karena adanya halangan tertentu. Orang yang sehat mentalnya akan dapat
menunda pemuasan kebutuhannya untuk sementara atau ia dapat menerima frustasi
itu untuk sementara sambil menunggu adanya kesempatan yang memungkinkan
mencapai keinginannya itu. Tetapi jika orang itu tidak mampu menghadapi
frustasi dengan cara yang wajar maka ia akan berusaha mengatasinya dengan
cara-cara yang lain tanpa mengindahkan orang dan keadaan sekitarnya atau ia
akan berusaha mencari kepuasan dalam khayalan. Apabila rasa tertekan itu sangat
berat sehingga tidak dapat diatasinya mungkin akan mengakibatkan gangguan
psikologis pada orang tersebut. Keadaan demikian apabila yang bersangkutan
memandang faktor ini sebagai sesuatu yang biasa tanpa beban maka frustasi itu
tidak terlalu dipandang sebagai sesuatu yang menghambat penyesuaian diri
seseorang terhadap keadaan sekitarnya.
b. Konflik
(Pertentangan Batin)
Konflik jiwa atau pertentangan batin adalah terdapatnya dua
macam dorongan atau lebih yang berlawanan dan tidak mungkin dipenuhi dalam
waktu yang bersamaan.
Konflik dapat terjadi karena dua hal yang sama-sama diinginkan
tetapi antara keduanya tidak mungkin dicapai secara bersamaan, selain itu
konflik juga terjadi karena dua hal yang pertama diinginkan sedangkan yang
kedua tidak disenanginya dan dapat pula terjadi terhadap dua hal yang sama-sama
tidak diinginkannya. Keadaan-keadaan seperti ini sangat mempengaruhi
penyesuaian diri seseorang karena seseorang dihadapkan pada suatu pilihan yang
menyebabkan perasannya selalu terombang-ambing.
c. Kecemasan
Kecemasan merupakan perwujudan dari berbagai proses emosi yang
bercampur baur pada saat orang mengalami tekanan perasaan dan pertentangan
batin.
Rasa cemas dapat timbul karena menyadari akan bahaya yang dapat
mengancam dirinya. Cemas dapat juga berupa penyakit yang terlihat dalam
beberapa bentuk seperti cemas dalam bentuk takut akan benda-benda seperti
darah, orang ramai dan lain-lain. Selain itu, cemas dapat juga timbul karena
perasaan berdosa atau bersalah karena melakukan hal-hal yang berlawanan dengan
hati nurani.
Secara keseluruhan
kepribadian mempunyai fungsi sebagai penentu primer terhadap penyesuaian diri.
Penentu berarti faktor yang mendukung, mempengaruhi, atau menimbulkan efek pada
proses penyesuaian. Secara sekunder proses penyesuaian ditentukan oleh
faktor-faktor yang menentukan kepribadian itu sendiri baik internal maupun
eksternal. Penentu penyesuaian identik dengan faktor-faktor yang mengatur
perkembangan dan terbentuknya pribadi secara bertahap.
Penentu-penentu itu dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1.
Kondisi-kondisi fisik,
termasuk didalamnya keturunan, konstitusi fisik, susunan saraf, kelenjar, dan
sistem otot, kesehatan, dan penyakit.
2.
Perkembangan dan
kematangan, khususnya kematangan intelektual, sosial, moral, dan emosional.
3.
Penentu psikologis,
termasuk didalamnya pengalaman, belajarnya, pengkondisian, penentu diri (self-determination),
frustrasi, dan konflik.
4.
Kondisi lingkungan,
khususnya keluarga dan sekolah.
5.
Penentu kultural, termasuk
agama.
Pemahaman tentang faktor-faktor ini dan bagaimana fungsinya
dalam penyesuaian merupakan syarat untuk memahami proses penyesuaian, karena
penyesuaian tumbuh dari hubungan-hubungan antara faktor-faktor ini dan tuntutan
individu.
0 komentar:
Posting Komentar