BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Karena keberhasilan dunia pendidikan sebagai faktor penentu tercapainya tujuan pembangunan nasional di bidang pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut diperlukan sebagai bekal dalam rangka menyongsong datangnya era global dan pasar bebas yang penuh dengan persaingan. Untuk mencapai keberhasilan dalam dunia pendidikan, maka keterpaduan antara kegiatan guru dengan siswa sangat diperlukan. Oleh karena itu guru diharapkan mampu mengatur, mengarahkan, dan menciptakan suasana yang mampu mendorong motivasi siswa untuk belajar. Karena guru merupakan kunci dalam peningkatan mutu pendidikan dan mereka berada di titik sentral dari setiap usaha reformasi pendidikan. Masalah pendidikan perlu mendapat perhatian khusus oleh Negara Indonesia yaitu dengan dirumuskannya Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan (2003: 7) yang berbunyi : Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan, membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Minat baca sangat diperlukan bagi semua orang karena selain memperoleh wawasan dan pengetahuan yang luas membaca juga mempengaruhi keberhasilan dalam belajar. Belajar membaca merupakan usaha terus-menerus dan anak-anak yang melihat tingginya nilai membaca dalam kegiatan pribadinya akan lebih giat belajar dibandingkan dengan yang tidak menemukan keuntungan dari kegiatan membaca. Membaca identik dengan mencari ilmu pengetahuan agar menjadi cerdas dan mengabaikannya berarti kebodohan. Cara dan teknik seseorang dalam membaca selalu menunjukkan perbedaan. Ada yang membaca sambil mendengarkan radio, ada yang sambil tiduran ada pula dengan cara yang lain yang penting mereka bisa mengetahui isi dari buku yang dibaca ( Sukadi, 2007. Menumbuhkan dan memupuk minat baca)
Lingkungan belajar juga berpengaruh terhadap keberhasilan anak dalam belajar. Terutama sekolah yang merupakan lingkungan pendidikan formal yang mempunyai peran penting dalam mencerdaskan dan membimbing moral perilaku anak. Guru merupakan tangan pertama yang langsung berhubungan dengan siswa, sehingga dalam belajar guru harus menggunakan metode pembelajaran yang berbeda agar anak tidak jenuh. Selain itu keberhasilan belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung yaitu sarana dan prasarana, kondisi fisiologis, dan kondisi psikologis( Sukadi, 2007. Menumbuhkan dan memupuk minat baca).
B. Rumusan masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
1) Bagaimana deskripsi minat baca peserta didik ?
2) Bagaimana Deskripsi prestasi peserta didik?
C. Tujuan
Agar pembahasan dalam makalah tidak meluas, maka penulis membatasi masalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui deskripsi minat baca peserta didik.
2. Untuk mengetahui prestasi peserta didik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Deskripsi tentang minat baca peserta didik
Pengertian minat pada pembahasan ini lebih diarahkan untuk memaknai pengertian minat membaca, yaitu minat yang melekat pada diri siswa untuk membaca dengan baik sebagai hasil dari suatu respon psikis (Sukadi, 2007, Menumbuhkan dan memupuk minat bacapeserta didik). Jadi, minat yang dimaksud adalah minat untuk membaca sebagai respon yang diberikan dalam kapasitasnya sebagai siswa yang dituntut untuk senantiasa membaca. Minat adalah perhatian kesukaan, atau kecenderungan hati kepada sesuatu, atau suatu keinginan. Jadi pengertian yang umum adalah usaha kecil menuju pelaksanaan sesuatu keinginan. Dalam minat terdapat unsur aktif, Minat merupakan usaha aktif menuju kepada pelaksanaan suatu tujuan, dimana tujuan itu pada umumnya merupakan titik akhir dari pada gerakan menuju ke suatu arah untuk melaksanakan tujuan itu sendiri sehingga merupakan usaha dari pelaksanaan suatu tujuan. Pengertian bahwa minat merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan kepada suatu hal atau objek, atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Dengan demikian, minat adalah rasa ketertarikan terhadap sesuatu atau objek tertentu. Seseorang akan berminat pada suatu hal, aktivitas atau objek, jika menyukai atau mempunyai kepentingan terhadap sesuatu tersebut. Dalam hal membaca, siswa berminat untuk membaca jika merasa bahwa membaca adalah sesuatu yang penting dan bermanfaat bagi dirinya baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang.
Adapun pandangan lain tentang minat dijelaskan bahwa “Minat adalah perangkat mental yang dapat mengarahkan seseorang untuk sampai pada suatu pilihan (Sukardi, 2000)”. Keberadaan minat seseorang dan kekuatannya hanya dapat dideteksi apabila sudah terwujud dalam bentuk perasaan atau sikap., yaitu “minat adalah sikap yang terus menerus menyertai perhatian seseorang dalam memilih objek yang menarik, perasaanlah yang menentukan aktifitas kegemaran bagi seseorang sehingga melakukan sesuatu dan motivasi tertentu yang mengarahkan perilaku ke arah sasaran atau arah tujuan yang diinginkan”.
Dari berbagai pengertian minat yang telah disebutkan di atas, terdapat sifat-sifat yang tersirat dan tersurat dalam minat sebagai berikut:
- Diarahkan pada suatu tujuan yang berarti usaha untuk mendapatkan keharmonisan hidup.
- Kesesuaian dengan tujuan meskipun tujuan itu tidak diketahui dan tidak dapat dicapai dengan segera.
- Bersifat sejenis dan tidak bersifat individual.
- Bersifat pembawaan, namun tetap dapat dikembangkan.
- Tingkatan yang lebih tinggi dalam minat adalah kemauan, karena sudah mengarah kepada usaha menuju pelaksanaan.
Berdasarkan sifat-sifat minat tersebut, minat siswa yang dimaksudkan di sini adalah minat pada derajat kemauan. Artinya, minat siswa harus sampai kepada tingkat pelaksanaan berdasarkan kemauannya sendiri. Seluruh pengertian-pengertian tentang minat yang telah dikemukakan, maka pengertian minat yang dibahas di sini adalah minat siswa dalam belajar khususnya minat dalam membaca baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan sekolah. Sesuai dengan pengertian minat yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa pada hakikatnya minat merupakan kecenderungan dan kemauan seseorang terhadap sesuatu yang menarik perhatiannya sehingga menimbulkan perasaan suka dan senang terhadap sesuatu, salah satu diantaranya adalah aktivitas membaca. Aktivitas membaca diartikan sebagai “melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis”.
Berdasarkan pengertian minat dan membaca maka minat membaca dapat diartikan sebagai adanya kecenderungan, perhatian dan keinginan untuk melihat tulisan atau bacaan, lebih mengetahui atau mendalami apa yang dibaca dengan baik. Minat mempunyai pengaruh yang besar terhadap membaca, karena bila bahan bacaan atau tulisan yang akan dibaca tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan membacanya dengan sepenuh hati dan perasaannya, karena tidak ada daya tarik dari bahan bacaan tersebut.
Minat baca dibedakan menjadi dua yaitu:
1) Minat baca spontan: Kegiatan membaca yang dilakukan atas kemauan, inisiatif pribadi sendiri tanpa terpengaruh dari pihak luar atau pihak lain.
2) Minat baca terpola ialah kegiatan membaca yang dilakukan sebagai hasil atau akibat pengaruh langsung dan disengaja melalui serangkaian tindakan dan program yang terpola, terutama kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Berdasarkan pengertian minat baca yang disebutkan di atas, maka minat pada dasarnya adalah suatu kecenderungan, keinginan, kemauan dan motivasi yang tinggi untuk senantiasa melakukan kegiatan membaca, baik yang muncul dari minat baca spontan maupun minat baca terpola.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Baca Siswa
Secara umum, terdapat dua faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya minat baca siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal ( Budi setyo, 2001. Dalam buku Metode dan teknik pengembangan minat dan kegemaran membaca). Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, seperti pembawaan, kebiasaan dan ekspresi diri. Sementara faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, baik dari lingkungan keluarga, tentangga maupun lingkungan sekolah. Faktor eksternal ini mempengaruhi adanya motivasi, kemauan, dan kecenderungan untuk selalu membaca. Dalam rangka menumbuhkan minat membaca sebagai suatu kebiasaan pada siswa, maka proses terbentuknya kebiasaan membaca memakan waktu yang cukup lama, karena proses terbentuknya minat baca seseorang selain dipengaruhi oleh faktor-faktor yang telah disebutkan diatas, juga secara khusus dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:
1). Faktor sosiologis
Lingkungan rumah tangga dapat menjadi faktor pendorong dan penghambat timbulnya minat baca seseorang. Dengan tersedianya beberapa bahan bacaan dan berbagai tulisan dalam lingkungan rumah tangga akan merangsang daya visual dan motoris anak-anak untuk sekedar mengenali buku, dan untuk taraf selanjutnya akan tertarik untuk membacanya. Demikian halnya pada lingkungan sekolah dan suasana lingkungan sekolah yang kondusif akan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan akan mendorong timbulnya minat baca siswa. Lingkungan masyarakat juga dapat mendorong terciptanya siswa gemar membaca, apabila masyarakat tersebut sudah terbiasa memanfaatkan kesempatan untuk membaca, misalnya pada saat menunggu di stasiun, bus dan sebagainya. Jika siswa berada pada lingkungan sekelompok masyarakat yang gemar membaca, maka siswa tersebut juga akan tertarik dan terbiasa untuk selalu membaca.
2). Faktor psikologis
Siswa dapat menemukan kebutuhan dasarnya melalui bahan bacaan jika topik, isi, pokok persoalan, tingkat kesulitan dan penyajiannya sesuai dengan karakter individu mereka. Berdasarkan faktor psikologis ini, maka setiap siswa memiliki kebutuhan dan kepentingan individual yang berbeda dengan siswa lain. Perbedaan itu akan berpengaruhi pilihan dan minat membaca individu, sehingga setiap individu memiliki bahan bacaan sesuai dengan karakter, minat dan kepentingannya sendiri.
B. Deskripsi Prestasi belajar
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok (Semiawan, conny,2005. Memupuk bakat dan kreativitas peserta didik). Sedangkan menurut Mas’ud Hasan Abdul Dahar dalam Djamarah bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Dari pengertian yang dikemukakan tersebut di atas, jelas terlihat perbedaan pada kata-kata tertentu sebagai penekanan, namun intinya sama yaitu hasil yang dicapai dari suatu kegiatan. Untuk itu, dapat dipahami bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati, yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun secara kelompok dalam bidang kegiatan tertentu. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Secara sederhana dari pengertian belajar sebagaimana yang dikemukakan oleh pendapat di atas, dapat diambil suatu pemahaman tentang hakekat dari aktivitas belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri individu. Sedangkan Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran. Ditambahkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.
Setelah menelusuri uraian di atas, maka dapat dipahami bahwa prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan dan kemudian akan diukur dan dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan.
0 komentar:
Posting Komentar